• Untuk Pejuang Dakwah

    Agustus08:

    Siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian serta orang-orang selain mereka yang tidak kalian ketahui sedangkan Allah mengetahuinya. (QS al-Anfal [8]: 60).

  • Goresan Pena

  • DESAIN PENELITIAN

    PERSEPSI MAHASISWA/I TERHADAP PROSES PERKULIAHAN JURUSAN P.IPS PRODI PENDIDIKAN EKONOMI BKK KOPERASI ANGKATAN 2006 DAN 2005 FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Perkembanban zaman yang samakin modern terutama pada era globalisAsi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia mertpakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

    Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, menyatakan bahga tujuan pendidijan nasional adalah meNcerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indolesia seutuhnya yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi 0ekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jaw¦b kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas : 2003).

    Pergubuaf tinggi sebagai tempat berkumpul masyarakat ilmiah memiliki peranan yang strategis dalam mem`entuk sumber daya manusia yang “erkualitas sebagailana diamantkan eelalui kegiatan-kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Keadifikasi sumber daya manusia yang Ýerkualitas tersebut dirinci oleh Benqamin S.Bloom daLam tiga domain, yaitu kognitif yang ditampilkan dalam kemampean berpikir, domain afektif yang dhtampilk`n dalam sikap, motivasi, apresiasi perasaan dan penyesuaian diri serta domain psikomotorik.

    Proses pendidikan di perguruan tinggi pada prinsipnya tidak terlepas dari sasaran domain-domain tersebut apalagi `agi mahasiswa Fakultas Keeuruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP ) yang secara khusus diarahkan menjadi sosok yang akan dicontoh dan ditiru. Sebagai seorang calon guru, seorang mahasiswa FKIP harus memiliki pengetahuan, Kemampuan, dan kreativitas yang optimal dan untuk mewujudkan sosok tersebut diperlukan dukungan yane kondusif dari `erbagai komponen di sekitarnya.

    Dalam kdgiatan perkuliahan, Dosen, mahasiswa, dan m!teri perkuliahan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Oleh sebab itu, perlu adanya hubungan yang sinergis antara Dosen dan mahasiswa agar materi perkuliahan dapat dengan mudah dipahami oleh mahasiswa. Hal ini tidak terlepas dari kesiapan Dosen dalam menyiapkan dan meniampaikan materi serta media sebagai penunjang dalam penyampaian materi yang disampaikan.

    Cara penyampaian atau metode mengaj`r haruslah sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Tujuannya agar terjalin hubungan yang sinergis antara materi ajar dengan metode yang digUnakan. Hal ini sangat perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh sekali terhadap kegiatan pebkuliahan. Denagn begitu banyak metode yang ada, seringkali antab metode dan materi terjadi ketidaksecuaian. Seringkali metode yang digunakan dosen adalah dengan diskusi, tetapi jika dilihat metode ini kurang tepat untuk digunakan, atau sebaliknyaada materi yang pada dasarnya menggunakan metode diskusi, malahan disampaikan dengan metode ceramah. Oleh karena itu, penggunaan metode yang tepat sangat penting untui diperhatikan karena sangat berpengaruh pada ketertarikan mahasiswa terhadap materi y`ng diqampaikan serta untuk menghindari kejenuhan atau kebosanan mahasiswa tebhadap materi yang disampaikan serta dapat menghindari kejenuhan atau kebosanan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan.

    Hal selanjutnya yang sangat perlu diperhatikan adalah penggunaan media pembelejaran yang relevan dalam penyampaian materi perkuliahan. Penggunaan media sangatlah penting untuk menarik perhatiaj mah!siswa terhadap materi 0erkulia`an yang sedang disampaikan. Menuput Sardiman A.M (2004:6), “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pemikiran, pera#aan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”. Dari pengerti!n di atas kita samakan pengerti!n saswa dan mahasiswa sebagai seoraNg pembelajar, sehinega dapat kita ketahui “ahwa media pembelajaran adalah alat penyampaian pesaf. Oleh sebab itu, dAlam kegiatan perkuliahan penggunaan media meru0akan hal yAn& sangat perlu untuk dilakukAn karen! pada dasarnya mahasiswa lebih mudah memahami hal yang dilihat/dig!mbarkan Dibandingkan jika Hanya dengan mefdengarkan. Tujuan lainnya adalah untuk mempermudah dalam kegiataj perkuli!handalam penyampaian lateri yang memang memerlukan media visuah. Misalkan dengan menggunakan indocus.

    Hal lainnya yane tidak kalah pentingnya yang perlu diperhatikan dalam kEgiatan perkuliahan adalah mengenai kedisiplinan waktu. Seringkali mas`lah kedisiplinan waktu diabaikan dalam kegiatan perkuliahan baik oleh dosen itu sendiri maupun oleh mahasiswanya. Ketidakte`atan wajtu memulai perkuliahaN sudah menjadi tradisi yang qering terjadi. Permasalahanini bukaf hanya berdampak pada berkurangnya waktu perkuliahan tetapi juga mempengaruh) kegiatan perkuliahan. Kita ambil satu contoh, misalkan jam kuliah 07.30 WIB tetapi perkuliahan baru bisa dimulai jam 07.40 WIB bahkan lebih, dikarenakan keteblambatan dosen yang akan mejgisi perkuliahan. Sedangkan dari mahasiswanya, dosen masuk tepat waktu tetapi mahasiswanya yang terlambat dengan alasan toleransi waktu 15 -enit. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi dosen dalam penyampaian materi kuliah. Oleh sebab itu, sudah seharusnya dosen dan mahasiswa disiplin terhadap waktu perkuliahan, jangan Sampai kebiasaan terlambat atau tidak tepat waktu menjadi budaya di kalangan Civitas Academica terutama bagi dosen dan mahasiswa.

    Sudah seharusnya permasalahan-permasalahan di atas diperhatikan secara serius baik oleh dosen dan juga mahasiswa agar tujuan yang diinginkan dari kegiatan perkuliahan dapat tercapai dan kegiatan perkuliahan dapat berjalan dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari usaha dosen dan mahasiswa dalam menjalin hubungan yang sinergis dalam kegiatan perkuliahan. Dimana dosen menyampaikan materi kuliah dengan tepat ditunjang media yang efektif, agar mahasiswa dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan dan lebih perhatian terhadap materi yang disalpaikan, serta dosen dan mahasiswa dapat leb)h disiplin terhadap waktu perkuliahan. Deng`n harapan kegiatan perkuliahan tidak terganggu dan waktu perkuliahan dapat dimanfaatkan secara efektif.

    1. Permasalahan

    Dari latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

      1. Apa pendapat mahasiswa terhadap kedisiplinan waktu perkuliahan?
      2. Apakah cara penyampaian materi oleh dosen dapat dipahami mahasiswa dengan baik ?
      3. Apakah penggunaan media dalam perkuliahan sudah efektif ?

    1. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

      1. Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap waktu perkuliahan.
      2. Untuk mengetahui apakah cara penyampahan dosen dalam menyampaikan materi sudah dapat dipahami ma`asiswa dengan baik.
      3. Untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses perkuliahan sudah efektif.

    1. Manfaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

      1. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai masalah yang diteliti.
      2. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima di bangku kuliah.
      3. Bagi jurusan untuk meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa.

    E. Ruang Lingkup

    Dalam penelitian ini untuk memperjelas yang menjadi batasan masalah penelitian perlu ditetapkan ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Untuk itu dikemukakkan mengenai:

    a. Variabel Penelitian

    Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal. Menutur Hadari Nawawi dan H,.M Martini Hadari (1992 : 45) variabel tunggal adalah ”…variabel yang hanya mengungkapkan variabel unutk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor didalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut, penelitian seperti ini disebut variabel tunggal…”

    Jadi yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah kegiatan perkuliahan pada program studi pendidikan ekonomi BKK Koperasi Jurusan P.IPS angkatan 2006 dan 2005 FKIP Untan dengan aspek – aspek penelitian sebagai berikut:

    1. Kedisiplinan waktu perkuliahan pada program studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi Jurusan P.IPS angkatan 2006 dan 2005 FKIP Untan.

    2. Cara/Metode Dosen Menyampaikan materi pada perkuliahan program studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi Jurusan P.IPS angkatan 2006 dan 2005 FKIP Untan.

    3. Penggunaan media pembelajaran dalam perkuliahan pada program studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi Jurusan P.IPS angkatan 2006 dan 2005 FKIP Untan.

    b. Definisi Operasional

    1. Persepsi

    Menurut Slameto (2003 : 102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya, hubungan ini dilakukan lewat inderanya yakni indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. Pendapat Stephen P. Robibins (1996:124) persepsi didefinisikan sebagai suatu proses dimana indivudu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Menurutnya faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

      1. Pelaku persepsi

    Bila seorang indivudi memandang pada suatu target dan mencoba apa yang dilihatnya, penafsiran ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individu itu. Diantara karakteristik pribadi yang relevan yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan, minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi).

    2. Target

    Karakteristik didalam target yang akan diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target membentuk cara kita memandangnya, dan atribut-atribut lain tergantung dari mana kita memmisahkan suatu bentuk dari dalam latar belakangnya yang umum.

    3. Situasi

    Adalah konteks dalam mana kita melihat objek atau peristiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar yang mempengatuhi persepsi kita.

    Sedangkan menurut Adam I Indrawijaya (2002 : 6) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

    1. Proses masukan, terdiri atas: faktor lingkungan, faktor persepsi, faktor konsep seseorang terhadap dirinya, faktor motifa dan tujuan dan faktor pengalaman masa lampau.

    2. Selektivitas

    3. Proses penutupan

    4. Konteks, dapat berupa faktor lingkungan fisis, emosional dan lingkungan sosial.

    Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan yang dimaksut dengan persepsi adalah suatu proses dimana individu-individu menafsirkan atau memandang suatu hal/permasalahan atas informasi yang perolehnya oleh panca indera mengenai lingkungan sekitarnya.

    1. Proses Perkuliahan

    Proses perkuliahan merupakan suatu kegiatan belajar mengajar menyangkut kegiatan tenaga pendidik (Dosen), kegiatan peserta didik (mahasiswa), pola dan proses interaksi tenaga pendidik dan peserta didik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar dalam kerangka keterlaksanaan program pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan beberapa komponen yang terdapat didaam proses pembelajaran/perkuliahan yaitu: (1) mahasiwa (2) Dosen (3) materi ajar (4) sumber belajar dan media pembelajaran. Proses perkuliahan diselenggarakan berdasarkan kalender akademik. Kalender akademik tersebut disusun minimal untuk satu tahun pelajaran dengan mengacu kepada efisiensi, efektifitas dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender akademik telah memuat jam waktu efektif yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, waktu evaluasi belajar dan waktu libur. Kalender akademik tersebut selanjutnya dijabarkan oleh setiap dosen/tim teaching, guna penyusunan jadwal kegiatan perkuliahan.

    Penjabarannya mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

    a) Mengkaji pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan dalam kurikulum

    b) Menyusun silabus/GBPP mata kuliah

    c) Menyusun Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

    d) Menyusun tujuan pembelajaran

    e) Menyusun langkah kegiatan belajar mengajar, metode dan evaluasi.

    Proses perkuliahan mengikuti program kegiatan sesuai dengan beban studi tertentu meliputi : kegiatan kuliah, kegiatan seminar dan diskusi/kapita selekta, kegiatan praktikum/ laboratorium, kegiatan belajar klinik atau praktik klinik, kegiatan pengalaman belajar lapangan ( PBL), kegiatan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah.

    Tinggalkan komentar